Satu Lagi Curug Bugbrug yang Cantik di Bandung

Kota Bandung punya banyak tempat wisata alam seperti air terjun yang asri. Di daerah Bandung Barat pun terdapat Curug Bugbrug yang belum populer dan tak kalah indah dengan Curug Malela.

Letak Curug Bugbrug terletak tidak jauh dari pusat kota dan keadaannya pun masih asri. Cocok bagi kamu untuk sekedar melepas penat atau yang ingin lari dari masalah, atau bahkan lari dari kenyataan hehehe.

Berawal dari wacana mau traveling bareng Semi sama Theola yang katanya mau diajak main yang berbau alam. Banyak banget tempat yang sudah kita list, mulai dari gunung, danau sampai curug. Pokoknya banyak maunya tapi tidak pernah jadi.

Sebenarnya rencana main ke curug ini sempet batal gara-gara kurang personel. Minggu, 2 Agustus 2015 saya sama Theola pun berangkat gara-gara tidak mau gagal lagi. Tanpa Semi karena dia ada acara.

Kita naik motor dari Tegalega ke curug, berbekal aplikasi Waze sama Google Map. Akses jalan ke curug ini tidak terlalu susah. Jadi ada 3 pintu masuk. Yang pertama dari Jalur Komando (deket Dusun Bambu), dari Villa Istana Bunga, sama satu lagi dari arah Curug Cimahi.

Setelah satu jam berkendara sampailah kita di Villa Istana Bunga. Karena kita tidak tahu, akhirnya bertanya sama orang setempat. Ada bapak- bapak yang mau ke daerah situ jadi sekalian dia mengantarkan.

Masuklah kita ke Villa, sampai akhirnya si bapak ini berhenti. Beliau nunjukin jalan setapak gitu, dia bilang ini hulu sungainya jadi si curugnya itu ada di bawah. Nah, kalau mau ke curug biasanya melewati jalan setapak gitu sama perkebunan warga. Tapi karena di situ tidak ada tempat parkir motor akhirnya kita cari jalan masuk yang lain.

Fyi aja, kalau mau lewat sini sebaiknya titip motor di rumah warga. Berhubung saya datangnya pagi, jadi belum ada yang parkir di situ. Di pintu pos Villa Istana Bunga ini, kita nanya lagi kalau ke Curug Bugbrug bisa lewat jalur Komando atau tidak. Tapi nyatanya tidak bisa.

Sempat merasa kecewa sih, tapi kita tidak percaya begitu saja. Masa sudah jauh-jauh tidak jadi sih. Sebenarnya banyak juga tempat wisata daerah situ yang lebih terkenal seperti Curug Cimahi dan Curug Pelangi.

Sekitar 10 menit sampailah kita di Jalur Komando. Ada gapura dengan tulisan Komando. Kalau orang – orang yang pada mau naik ke Gunung Burangrang pasti pada tahu. Sekitar 10 menit dengan jalan yang menanjak kita sampai di depan masjid, dekat sama tempat wisata Dusun Bambu.

Kita jajan dulu di warung depan masjid, sambil tanya jalan ke Curug Bugbrug. Motor kita parkir di depan masjid. Untuk sampai ke curug traveler harus trekking dulu sekitar 30 menit (tergantung kecepatan jalannya).

Di awal jalur trekking akan melewati pipa air berukuran besar, terus perumahan warga sama kebun – kebun. Kita sempat nyasar karena salah belok dan itu lumayan jauh. Tidak apa sih, nyasar itu kan bagian dari petualangan.

Satu lagi hal yang pasti tidak bakalan lupa. Saking semangatnya kita memotong jalan yang curam. Bahkan sampai harus perosot-perosotan di kebun warga dulu. Akhirnya kita sampai juga dengan celana yang udah kotor – kotor.

Wah, curugnya indah banget! Masih sepi, asri, dan bersih. Tempat wisata yang masih tergolong sepi tuh ada untungnya, yaitu tidak terlalu banyak sampah. Di sekitar curug dibangun saung, terus ada warung juga dan harganya tergolong bersahabat.

Harga tiket masuk itu sebesar Rp 5.000. Sayangnya di Curug ini dilarang berenang, karena ada pusaran air yang menarik ke bawah. Makanya dikasih batas. Setelah puas foto – foto Anda bisa makan mie di saung sambil melihat curugnya.

Suasananya adem tentram damai banget deh. Pokoknya menurut saya, curug yang satu ini recommended banget, aksesnya mudah, tiketnya murah, curugnya keren, top banget lah!

Pelajaran yang bisa diambil dari petualangan kali ini, jangan pernah motong jalur yang sebenernya sudah dibikin, karena kita tidak tahu jalur yang bukan jalur utama itu bahaya apa tidak.