
Lima Metode Efektif Mendeteksi Kamera Tersembunyi di Penginapan. Kamera tersembunyi kini menjadi momok bagi siapa pun yang sering menginap di hotel, villa, atau kost. Evolusi bentuknya yang semakin mungil membuatnya mudah disamarkan di benda sehari-hari seperti jam dinding, boneka, pengharum ruangan, hingga tempat sikat gigi. Bahkan tak jarang, kamera mini ini dapat mengalirkan rekaman secara langsung ke ponsel pemilik, sehingga risiko privasi benar-benar terancam.
Dalam sebuah investigasi, bekerja sama dengan pakar keamanan dari OMG Solutions, Pieter Tjia, untuk menguji seberapa efektif lima metode mendeteksi kamera mata-mata di sebuah penginapan. Untuk eksperimen ini, tim menyembunyikan 27 kamera di dalam sebuah rumah dan mencoba menemukan sebanyak mungkin dengan alat yang biasa direkomendasikan.
- Inspeksi Visual dengan Mata Telanjang
Langkah paling sederhana adalah mengandalkan pengamatan. Tim berkeliling ruangan, mengamati detail tak biasa pada barang-barang. Hasilnya, satu kamera tersembunyi berhasil ditemukan di dalam jam dinding, berkat waktu yang ditampilkan tidak akurat sehingga menimbulkan kecurigaan. Namun, kamera tersebut benar-benar tersamar dengan baik. Terbukti, tanpa kejelian dan pengalaman, sebagian besar kamera bisa saja luput dari perhatian.
- Memanfaatkan Ponsel
Ponsel juga dapat dijadikan alat bantu. Tim menggunakan aplikasi Fing—yang berfungsi memindai perangkat di jaringan Wi-Fi—dan senter ponsel untuk memantulkan cahaya ke lensa kamera. Fing mendeteksi 22 perangkat di Wi-Fi, namun gagal mengidentifikasi kamera tersembunyi karena ternyata kamera tersambung ke jaringan terpisah. Senter ponsel justru membuahkan hasil lebih baik; tiga kamera terdeteksi setelah refleksi cahaya mencurigakan terlihat di beragam benda, mulai dari boneka hingga repeater Wi-Fi.
- Detektor Frekuensi Radio
Perangkat ini umumnya direkomendasikan di toko daring. Ia memancarkan bunyi bip jika mendeteksi frekuensi radio dari perangkat yang mengirim rekaman nirkabel. Sayangnya, detektor hanya bekerja jika kamera aktif dan tersambung ke Wi-Fi. Selain itu, detektor rawan alarm palsu, dan bunyi bisingnya cenderung membingungkan saat mencari. Tim tak menemukan satu pun kamera dengan alat ini.
- Detektor Lensa Dasar
Peranti murah meriah ini memancarkan cahaya inframerah, yang akan dipantulkan oleh lensa kamera sebagai titik merah. Namun, Anda harus cukup dekat dengan kamera, dan hasilnya hanya dua kamera ditemukan—masing-masing di diffuser dan perangkat Wi-Fi mesh.
- Detektor Lensa Canggih
Metode terakhir memakai alat detektor lensa profesional, mirip teropong, yang bisa mendeteksi pantulan lensa kamera dari jarak jauh, bahkan dalam kondisi pencahayaan minim. Dengan perangkat ini, tim mendeteksi sebelas kamera hanya dalam satu sesi, jauh lebih efektif daripada metode sebelumnya.
Kesimpulan saya: Detektor lensa canggih sangat unggul dalam menemukan kamera tersembunyi, meski tetap membutuhkan sudut pandang yang tepat. Sementara, pengamatan manual dan ponsel masih relevan sebagai tahap awal, meski tak seakurat alat profesional. Untuk perlindungan maksimal, kombinasi beberapa metode sangat disarankan, terutama jika kita termasuk kelompok yang sering menginap di tempat baru atau mengutamakan privasi.